KONSEP DASAR PEMBERIAN OBAT
KONSEP
DASAR PEMBERIAN OBAT
A.
Pengertian Pemberian obat
Obat merupakan sebuah substansi yang diberikan kepada manusia atau binatang
sebagai perawatan, pengobatan, atau bahkan pencegahan terhadap berbagai
gangguan yang terjadi di dalam tubuh. Dalam pelaksanaannya, tenaga medis
memiliki tanggung jawab dalam keamanan obat dan pemberian secara langsung ke
pasien. hal ini semata-mata untuk memenuhi kebutuhan pasien.
Pemberian
obat adalah Menyiapkan & memberikan
obat / pengobatan
kepada pasien sesuai dengan program therapi Meliputi : jenis obat, dosis, waktu dan cara – cara pemberiannya dengan jalan memasukkan obat tertentu ke dalam jaringan tubuh.
kepada pasien sesuai dengan program therapi Meliputi : jenis obat, dosis, waktu dan cara – cara pemberiannya dengan jalan memasukkan obat tertentu ke dalam jaringan tubuh.
B.
Tujuan
Pemberian Obat
Tujuan pemberian obat adalah :
1.
Mempercepat reaksi dari cairan obat.
2.
Mendapatkan reaksi setempat.
3.
Membantu menegakkan diagnosa.
4.
Mendapat kekebalan.
C.
Prinsip Pemberian obat
12 Benar
Prinsip Pemberian Obat
Perawat
harus terampil dan tepat saat memberikan obat, tidak sekedar memberikan pil
untuk diminum (oral) atau injeksi obat melalui pembuluh darah (parenteral),
namun juga mengobservasi respon klien terhadap pemberian obat tersebut.
Pengetahuan tentang manfaat dan efek samping obat sangat penting dimiliki oleh
perawat. Perawat memiliki peran yang utama dalam meningkatkan dan
mempertahankan kesehatan klien dengan mendorong klien untuk lebih proaktif jika
membutuhkan pengobatan. Perawat berusaha membantu klien dalam membangun
pengertian yang benar dan jelas tentang pengobatan, mengkonsultasikan setiap
obat yang dipesankan dan turut serta bertanggungjawab dalam pengambilan
keputusa tentang pengobatan bersama dengan tenaga kesehatan lain. Perawat dalam
memberikan obat juga harus memperhatikan resep obat yang diberikan harus tepat,
hitungan yang tepat pada dosis yang diberikan sesuai resep dan selalu
menggunakan prinsip 12 benar,
yaitu:
1. Benar Klien
a.
Selalu dipastikan dengan memeriksa identitas pasien
dengan memeriksa gelang identifikasi dan meminta menyebutkan
namanya sendiri.
b.
Klien berhak untuk mengetahui alasan obat
c.
Klien berhak untuk menolak penggunaan sebuah obat
d.
membedakan klien dengan dua nama yang sama
2. Benar
Obat
a. Klien dapat
menerima obat yang telah diresepkan
b. Perawat
bertanggung jawab untuk mengikuti perintah yang tepat
c. Perawat
harus menghindari kesalahan, yaitu dengan membaca label obat minimal tiga kali:
1) Pada saat
melihat botol atau kemasan obat
2) Sebelum
menuang/ menghisap obat
3) Setelah
menuang/ mengisap obat
d. Memeriksa
apakah perintah pengobatan lengkap dan sah
e. Mengetahui
alasan mengapa klien menerima obat tersebut
f. Memberikan
obat-obatan tanda: nama obat, tanggal kadaluarsa
3. Benar
Dosis Obat
a.
Dosis yang diberikan klien sesuai dengan kondisi
klien.
b.
Dosis yang diberikan dalam batas yang direkomendasikan
untuk obat yang bersangkutan.
c.
Perawat harus teliti dalam menghitung secara akurat
jumlah dosis yang akan diberikan, dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai
berikut: tersedianya obat dan dosis obat yang diresepkan/ diminta, pertimbangan
berat badan klien (mg/KgBB/hari), jika ragu-ragu dosisi obat harus dihitung
kembali dan diperiksa oleh perawat lain.
d.
Melihat batas yang direkomendasikan bagi dosis obat
tertentu.
4. Benar Waktu Pemberian
a.
Pemberian obat harus sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan.
Dosis obat harian diberikan pada
waktu tertentu dalam sehari. Misalnya seperti dua kali sehari, tiga kali sehat,
empat kali sehari dan 6 kali sehari sehingga kadar obat dalam plasma tubuh
dapat dipertimbangkan.
b.
Pemberian obat harus sesuai dengan waktu paruh obat (t
½ ).
Obat yang mempunyai waktu paruh
panjang diberikan sekali sehari, dan untuk obat yang memiliki waktu paruh
pendek diberikan beberapa kali sehari pada selang waktu tertentu.
c.
Pemberian obat juga memperhatikan diberikan sebelum
atau sesudah makan atau bersama makanan
d.
Memberikan obat obat-obat seperti kalium dan aspirin
yang dapat mengiritasi mukosa lambung bersama-sama dengan makanan.
e.
Menjadi tanggung jawab perawat untuk memeriksa apakah
klien telah dijadwalkan untuk memeriksa diagnostik, seperti tes darah puasa
yang merupakan kontraindikasi pemeriksaan obat.
5. Benar Cara Pemberian (rute)
a.
Memperhatikan proses absorbsi obat dalam tubuh harus
tepat dan memadai.
b.
Memperhatikan kemampuan klien dalam menelan sebelum
memberikan obat-obat peroral
c.
Menggunakan teknik aseptik sewaktu memberikan obat
melalui rute parenteral
d.
Memberikan obat pada tempat yang sesuai dan tetap
bersama dengan klien sampai obat oral telah ditelan.
Rute yang lebih sering dari absorpsi adalah :
a. oral (melalui
mulut) : cairan, suspensi, pil, kaplet, atau kapsul
b. sublingual ( di
bawah lidah untuk absorpsi vena )
c. bukal (diantara
gusi dan pipi)
d. topikal (
dipakai pada kulit )
e. inhalasi (
semprot aerosol )
f. instilasi
( pada mata, hidung, telinga, rektum atau vagina )
g. parenteral :
intradermal , subkutan , intramuskular , dan intravena.
6. Benar Dokumentasikan.
Pemberian
obat sesuai dengan standar prosedur yang berlaku di rumah sakit. Dan selalu
mencatat informasi yang sesuai mengenai obat yang telah diberikan serta respon
klien terhadap pengobatan.
7. Benar pendidikan
kesehatan perihal medikasi klien
Perawat
mempunyai tanggungjawab dalam melakukan pendidikan kesehatan pada pasien,
keluarga dan masyarakat luas terutama yang berkaitan dengan obat seperti
manfaat obat secara umum, penggunaan obat yang baik dan benar, alasan terapi
obat dan kesehatan yang menyeluruh, hasil yang diharapkan setelah pembeian
obat, efek samping dan reaksi yang merugikan dari obat, interaksi obat dengan
obat dan obat dengan makanan, perubahan-perubahan yang diperlukan dalam
menjalankan aktivitas sehari-hari selama sakit, dsb.
8. Hak klien untuk menolak
Klien berhak
untuk menolak dalam pemberian obat. Perawat harus memberikan Inform consent
dalam pemberian obat.
9. Benar pengkajian
Perawat selalu memeriksa TTV (Tanda-tanda vital)
sebelum pemberian obat.
10. Benar evaluasi
Perawat/bidan selalu melihat/ memantau efek kerja dari
obat setelah pemberiannya.
11. Benar reaksi terhadap
makanan
Obat
memiliki efektivitas jika diberikan pada waktu yang tepat. Jika obat itu harus
diminum sebelum makan (ante cimum atau a.c) untuk memperoleh kadar yang
diperlukan harus diberi satu jam sebelum makan misalnya tetrasiklin, dan
sebaiknya ada obat yang harus diminum setelah makan misalnya indometasin.
12. Benar reaksi dengan obat
lain
Pada
penggunaan obat seperti chloramphenicol diberikan dengan omeprazol penggunaan
pada penyakit kronis
ENAM (6) PRINSIP
BENAR DALAM PEMBERIAN OBAT :
1.
Benar nama
pasien
2.
Benar
nama obat
3.
Benar dosis
obat
4.
Benar
rute pemberian
5.
Benar
waktu pemberian.
6.
Benar
dokumentasi
D. Persiapan Pemberian
obat :
Obat dalam bentuk Ampul
dan vial
1. Siapkan
peralatan yang meliputi :
a. Vial atau ampul yang berisi cairan
obat steril
b. Kapas alcohol
c. Jarum dan spuit sesuai ukuran yang
dibutuhkan
d. Air steril atau normal salin bila diperlukan
e. Kassa pengusap
f. Turniket untuk injeksi antravena
g. Kartu obat atau catatan rencana
pengobatan.
2. Periksa
dan yakinkan bahwa order pengobatan dan cara pemberiannya telah akurat.
3. Siapkan
ampul atau vial yang berisi obat sesuai yang diperlukan dan kemudian buka
dengan cara sebagai berikut :
a.
untuk
ampul ; pegang ampul dan bila cairan obat banyak terletak di bagian kepala,
jentiklah kepala ampul atau putar ampul beberapa kali sehingga obat akan turun
ke bawah. Bila perlu bersihkan bagian leher ampul. Ambil kassa steril letakkan
diantara ampul dan ibu jari dengan jari- jari anda kemudian patahkan leher
ampul kea rah berlawanan dengan anda.
b.
Untuk
vial ; Bila perlu campur larutan dengan memutar- mutar vial dalam genggaman
anda (bukan dengan mengocok). Buka logam penyegel kemudian disinfeksi karet
vial dengan kapas alcohol 70 %.
Komentar