Pemeriksaan Sputum


HAND-OUT :
Pemeriksaan Sputum

         A.    Makroskopis
        Volume
Pada orang normal biasanya tidak mengeluarkan sputum, kalau mengeluarkan jumlahnya hanya sedikit yaitu kurang dari 25 ml/24 jam. Jika lebih dari 500 ml biasanya ditemukan pada edema pulmonum, abces paru – paru, bronchiectasi, tuberculosis pulmonum.
        Bau
Normal: Tidak berbau
Harus diuji dalam keadaan segar, karena sputum yang dibiarkan lama akan berbau busuk.
         Warna
Normal: Tidak berwarna
Abu – abu      : Disebabkan oleh pus dan sel epitel
Merah : Disebabkan oleh perdarahan segar
Coklat : Disebkan oleh perdarahan yang sudah lama.
        Konsistensi
Normal: seperti air atau sedikit kental.
         Unsur – unsur khusus
Normal: Tidak ada
Untuk mencari adanya unsur khusus maka sputum dituang pada cawan petri sehingga menyusun lapisan tipis, lalu periksa dengan mengunakan loupe dan latar belakang hitam. Perhatikan adanya:
          Butir keju: Potongan – potongan kecil berwarna kuning.
          Uliran Curschmann: Benang kuning berulir yang sering terlihat benang pusat. Didapat pada asma bronchiale.
          Tuangan Bronkhi
Bahan dari tuangan ini adalah fibrin, dan besarnya tergantung dari besarnya bronchus tempat membentuknya.
          Sumbat Dittrich: Benda kuning putih yang dibentuk dalan bronchi atau bronchiolus. Tidak tersusun dari fibrin tetapi dari sel yang rusak, lemak dan baktetr. Ditemukan pada asma bronchiale, bronchitis, dan bronchietasi. 

 Gambar :
1. Sel Charcot and Leyden                                                2. Uliran Cusrchmann










 3. Heart Cell Failure                                                          4. Sel Hematoidine









 B. Miroskopis
1. Sediaan Natif
      Pilihlah sebagian dari sputum yang mengandung unsur – unsur
      Lalu letakkan diatas object glass dan ditutup dengan deck glass
      Lalu periksa di bawah mikroskop dengan objectif 10× dan 40×.
      Perhatikan adanya :                                 
     Leukosit, eritrosit, Heart failure cells, serat elastik, uliran Curschmann, kristal – kristal, fungi, dan sel epitel.

2. Pengecatan (Pulasan) ZN (Ziehl Neelsen)
Untuk mengamati adanya bakteri BTA (+) yang biasanya terdapat pada pasien penderita
tuberkulosis
Prinsip:
            BTA (+): Bakteri mengikat kuat cat utama (ZN A) tidak luntur oleh cat peluntur (ZNB)dan tidak mengikat kuat cat lawan (ZN C) sehingga bakteri berwarna merah.
            BTA (-): Bakteri tidak mengikat kuat cat utama (ZN A) luntur oleh cat peluntur (ZNB) dan mengikat kuat cat lawan (ZN C) sehingga bakteri berwarna biru.
Cara Kerja:
      Genangi preparat yang sudah difiksasi dengan ZN A
      Panasi preparat yang digenangi ZN A tadi sampai menguap 3 kali.
      Tunggu selama 5 – 10 menit
      Buang sisa cat dan cuci pada air mengalir.
      Dekolorisasi dengan ZN B sampai luntur.
      Cuci pada air mengalir.
      Genangi dengan ZN C selama 2 – 5 menit, cuci pada air mengalir.
      Keringkan dan periksa di bawah miroskop dengan Obyektif 100 × dengan minyak
     Emersi
     NB: Pulasan Ziehl Neelsen mengandung larutan karbo fuhsin
3.Pengecatan ( Pulasan ) Gram
4. Pengecatan(Pulasan ) Giemsa ( Wright )

Komentar

Postingan populer dari blog ini

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR MENAIKKAN GRAFIK TANDA TANDA VITAL

SOP dan Daftar Tilik Pemeriksaan Leopold

MEKANISME PERSALINAN NORMAL (PANGGUL DAN FETAL SKUll)