STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMASANGAN OKSIGEN


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PEMASANGAN OKSIGEN

Prodi
Kebidanan
PEMASANGAN OKSIGEN
No Dokumen :

..................................
No Revisi :

...........................
Halaman :

...................................
Standar
Operasional
Prosedur


PEMASANGAN OKSIGEN


Tanggal terbit
20 Oktober 2017
Di susunoleh :




(Dara Himalaya, S.ST. M .Keb)
Ditetapkan
Ka Prodi D3 Kebidanan



(Dara Himalaya, S.ST. M .Keb)
Pengertian
Merupakan  prosedur pemenuhan oksigen dengan menggunakan alat bantu. Pemberian oksigen pada klien dapat melalui tiga cara yaitu: kateter nasal, kanula nasal, dan masker oksigen.
Indikasi
1.    Dengan Anoksia atau Hipoksia
2.    Kelumpuhan alat-alat pernafasan
3.    Selama dan sesudah dillakukan narcose umum
4.    Mendapatkan trauma paru
5.    Ada tanda-tanda schok, dispneu, cyanosis, apneu dan koma
Tujuan
1.    Memenuhi kebutuhan oksigen
2.    Mencegah terjadi hipoksia
3.    Membantu kelencaran metabolisme
4.    Sebagai tindakan pengobatan
5.    Mengurangi beban kerja alat nafas dan jantung
Petugas
1.   Mahasiswa yang telah menyelesaikan teori mata kuliah KDK I khususnya Oksigenisasi
2.   Bidan yang memahami teori Oksigenisasi
Peralatan
1.    Tabung oksigen atau outlet oksigen sentral dengan flowmeterdan humidefier
2.    Kateter nasal, kanula nasal atau masker
3.    Vaselin/jelly
Perlengkapan
 Phantoom Oksigen
Prosedur pelaksanaan
1.  Kateter Nasal
a.  Jelaskan prosedur yang akan dilakukan 
b.  Cuci tanagan
c.   Observasi humidifier dengan melihat jumlah air yang sudah disiapkan sesuai level yang telah di tetapkan
d.  Atur aliran okigen sesuai dengan kecepatan yang dibutuhkan, kemudian observasi humidifier pada tabung air dengan menunjukan adanya gelembug air.
e.  Atur posisi dengan semi fowler/kenyamanan klien
f.    Ukur kateter nasal dimulai dari lubang telinga sampai ke hidung dan berikan tanda
g.  Buka saluran udara dari flowmeter oksigen
h.  Masukkan dalam hidung sampai batas yang ditentukan
i.    Lakukan pengecekan kateter apakah sudah masuk atau belum dengan menekan lidah pasien dengan menggunakan spatel (akan terlihat posisinya di bawah uvula)
j.    Fiksasi pada daerah hidung
k.   Periksa kateter nasal setiap 6-8 jam
l.    Kaji cuping hidung, sputum, mukosa hidung serta periksa kecepatan aliran oksigen, rute pemberian dan respon pasien
m. Cici tangan setelah melakukan tindakan
2.  Kanula Nasal
a. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan 
b. Cuci tanagan
c.  Observasi humidifier dengan melihat jumlah air yang sudah disiapkan sesuai level yang telah di tetapkan
d. Atur aliran okigen sesuai dengan kecepatan yang dibutuhkan, kemudian observasi humidifier pada tabung air dengan menunjukan adanya gelembug air.
e. Pasang kanula nasal pada hidung dan atur pengikat untuk kenyamanan klien
f.   Periksa kanula nasal setiap 6-8 jam
g. Kaji cuping hidung, sputum, mukosa hidung serta periksa kecepatan aliran oksigen, rute pemberian dan respon pasien
h. Cici tangan setelah melakukan tindakan
3.  Masker Oksigen
a. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan 
b. Cuci tanagan
c.  Atur posisi semi fowlerobservasi humidifier dengan melihat jumlah air yang sudah disiapkan sesuai level yang telah di tetapkan atur aliran okigen sesuai dengan kecepatan yang dibutuhkan, kemudian observasi humidifier pada tabung air dengan menunjukan adanya gelembug air.
d. Tempatkan masker oksigen diatas mulut dan hidung klien dan atur pengikat untuk kenyamanan kllien
e. Periksa kanula nasal setiap 6-8 jam
f.   Kaji cuping hidung, sputum, mukosa hidung serta periksa kecepatan aliran oksigen, rute pemberian dan respon pasien
g. Cuci tangan setelah melakukan tindakan
Referensi
1.      Alimul Aziz. 2009, Keterampilan Dasar Praktik Klinik Untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika
2.      Kusyati, 2006. Keterampilan dan Prosedur Laboratorium Keperawatan Dasar, Jakarta EGC













DAFTAR TILIK
PEMASANGAN OKSIGEN

Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati :
0      :  Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau dihilangkan.
1    : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau pelatih perlu membantu mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.
2      : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu – ragu atau
               tanpa perlu bantuan dan sesuai dengan urutan.



 











PENUNTUN BELAJAR PEMERIKSAAN FISIK
NO
LANGKAH / TUGAS
KASUS
0
1
2
1
Melakukan Informed concent



2
Menyiapkan alat secara egonomis



3
Mengatur posisi pasien senyaman mungkin



4
Menjaga privasi pasien, pasang sampiran dan atur pencahayaan



5
Memasang APD, cuci tangan dan keringkan, pakai hand scoon



6
Memastikan tabung masih berisi oksigen (O2)



7
Mengisi botol pelembab dengan aqua sesuai batas



8
Menyambungkan selang binasal O2 dengan humidifier



9
Mengatur posisi pasien senyaman mungkin dengan semi fowler jika memungkinkan



10
Membuka Flow meter dengan ukuran yang sesuai dengan kebutuhan dan memastikan ada aliran udara



11
Memasang kanula pada hidung pasien dengan hati-hati



12
Memperhatikan reaksi dan menanyakan respon pasien



13
Merapikan pasien dan alat



14
Melakukan Dokumentasi




SKOR NILAI  = ∑  NILAI    X  100%
                                                                       28   
NBL:75     














Komentar

Postingan populer dari blog ini

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR MENAIKKAN GRAFIK TANDA TANDA VITAL

SOP dan Daftar Tilik Pemeriksaan Leopold

MEKANISME PERSALINAN NORMAL (PANGGUL DAN FETAL SKUll)