STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMERIKSAAN FISIK ABDOMEN SAMPAI GENETALIA
STANDAR
OPERASIONAL PROSEDUR
PEMERIKSAAN FISIK ABDOMEN SAMPAI GENETALIA
|
Prodi Kebidanan
|
PEMERIKSAAN
FISIK ABDOMEN SAMPAI GENETALIA
|
||
|
No Dokumen :
..................................
|
No Revisi :
...........................
|
Halaman :
...................................
|
|
|
Standar
Operasional
Prosedur
|
PEMERIKSAAN FISIK ABDOMEN SAMPAI GENETALIA
Tanggal
terbit
20 Oktober
2017
|
Di susun oleh :
(Yetti Purnama, S.ST. M .Keb)
|
Ditetapkan
Ka Prodi D3 Kebidanan
(Dara Himalaya, S.ST.
M .Keb)
|
|
Pengertian
|
Pemeriksaan fisik merupakan
peninjauan dari ujung rambut sampai ujung kaki pada setiap system tubuh yang
memberikan informasi objektif tentang klien dan memungkinkan perawat untuk
mebuat penilaian klinis
|
||
|
Indikasi
|
1.
klien yang
baru masuk ke tempat pelayanan kesehatan untuk di rawat.
2.
Secara
rutin pada klien yang sedang di rawat.
3.
Sewaktu-waktu
sesuai kebutuhan klien
|
||
|
Tujuan
|
1.
Untuk
mengumpulkan data dasar tentang kesehatan klien.
2.
Untuk
menambah, mengkonfirmasi, atau menyangkal data yang diperoleh dalam riwayat
keperawatan.
3.
Untuk
mengkonfirmasi dan mengidentifikasi diagnosa kebidanan dan keperawatan.
4.
Untuk
membuat penilaian klinis tentang perubahan status kesehatan klien dan
penatalaksanaan.
5.
Untuk
mengevaluasi hasil fisiologis dari asuhan
|
||
|
Petugas
|
1.
Mahasiswa yang telah menyelesaikan
teori mata kuliah KDK I khususnya pemeriksaan fisik head to toe
2.
Bidan yang memahami teori pemeriksaan fisik head to toe
|
||
|
Peralatan
|
1.
Stateskop
2.
Penlight
3.
Arloji/stopwatch
4.
Reflek hammer
5.
Bengkok
6.
Tisue
7.
Kassa
8.
Handscoon
9.
Sampiran
10.
Larutan klorin, ember keran
11.
Celemek
|
||
|
Perlengkapan
|
Phantoom Pemeriksaan fisik
|
||
|
Prosedur pelaksanaan
|
a.
Informed
consent, persiapan alat & bahan
b.
Jaga Privasi pasien, atur pencahayaan
c.
Atur posisi pasien
senyaman mungkin, bila pasien berkacamata anjurkan membuka kacamatanya.
d.
Cuci tangan dengan
sabun dan air mengalir, keringkan dengan kain bersih, pakai hand scoon
·
PEMERIKSAAN PERUT (ABDOMEN)
f. Palpasi semua kuadran
untuk mengetahui adakah massa, karakteristik organ, adanya asites, nyeri
irregular dan lokasi nyeri. Dengan cara kedua telapak tangan diletakan di dinding perut menelusuri
perut.
g. Memeriksa turgor kulit
dengan cara menarik kulit abdomen seperti mencubit lalu lepaskan, bila
dinding perut cepat kembali berarti turgor kulit baik, bila tidak turgor
kulit jelek.
h. Lakukan perkusi semua kuadran : mulai dari kuadran
kanan atas bergerak searah jarum jam, perhatikan jika klien merasa nyeri dan
bagaimana kualitas nyerinya. Perkusi ginjal dilakukan pada dinding abdomen belakang pada sudut
cosre-vetebral dengan dialasi telapak
tangan. Jika ada peradangan akan terasa nyeri.
i.
Dengarkan suara peristaltik (bising usus) di semua kuadran dan dengarkan
suara pembuluh darah: aorta, arteri renalis, arteri illiaka menggunakan stateskop.
Stateskop diletakan pada daerah epigastrium untuk mendengarkan bising usus
(normalnya 5-35x/menit). Bising usus sebagai patokan makan sehabis operasi
yaitu minimal 5x/menit.
PEMERIKSAAN EKSTREMITAS ATAS DAN BAWAH
Pada bayi
(reflek babnsky): menggunakan ujung reflek hammer yaitu dengan cara ekstensi
telapak kaki kemudian goreskan. Hasil pemeriksaan normal bila kelima jari
kaki menekuk kebawah, abnormal bila jari kaki mengembang dan ibu jari
bergerak keatas.
·
PEMERIKSAAN GENITALIA
i.
Atur posisi pasien dengan posisi litotomi, lepaskan
pakaian bawah dan Inspeksi dilakukan pada genitalia eksternal untuk melihat
mukosa kulit, integritas kulit, varises, oedema dan pengeluaran
m. Lakukan palpasi pada vagina,
konsistensi, apakah ada massa, pembengkakan kelenjar skene atau kelenjar
bartholini
n. Pemeriksaan anus dan rektum :
feses, nyeri, massa, edema, hemoroid, fistula ani, pengeluaran dan
perdarahan.
o. Merapikan pasien dan alat
p. Rendam handscoon dalam larutan
klorin, lepaskan secara terbalik, Mencuci tangan dan keringkan
q. Melakukan Dokumentasi
|
||
|
Referensi
|
1.
Alimul Aziz. 2009, Keterampilan Dasar Praktik Klinik Untuk
Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika
2.
Kusyati, 2006. Keterampilan dan Prosedur Laboratorium
Keperawatan Dasar, Jakarta EGC
|
||
|
|
||||
|
DAFTAR TILIK
|
||||
|
PEMERIKSAAN FISIK ABDOMEN SAMPAI
GENITALIA
|
||||
|
SKOR PENILAIAN
|
|
|
|
|
|
0
|
Bila tidak dilakukan
|
|
||
|
1
|
Bila dilakukan tidak
sempurna
|
|
||
|
2
|
Bila dilakukan dengan
sempurna
|
|
|
|
|
NO
|
LANGKAH
|
N I L A I
|
||
|
0
|
1
|
2
|
||
|
|
PERSIAPAN
|
|
|
|
|
1
|
Melakukan informed
consent, persiapan alat & bahan
|
|
|
|
|
|
Persiapan Lingkungan
|
|
|
|
|
2
|
Menjaga Privasi pasien, atur pencahayaan
|
|
|
|
|
|
Persiapan Pasien
|
|
|
|
|
3
|
Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
|
|
|
|
|
|
Persiapan Petugas
|
|
|
|
|
4
|
mencuci tangan dengan
sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk
|
|
|
|
|
5
|
memakai handscoond
|
|
|
|
|
PEMERIKSAAN PERUT (ABDOMEN)
|
||||
|
6
|
melakukan
inspeksi masing-masing kuadran, simetris atau tidak, warna kulit, lesi, scar,
distensi, tonjolan, pelebaran vena, kelainan umbilicus, dan gerakan
dinding perut.
|
|
|
|
|
7
|
Melakukan Palpasi
semua kuadran untuk mengetahui adakah massa,
karakteristik organ, adanya asites, nyeri irregular dan lokasi nyeri.
|
|
|
|
|
8
|
Melakukan perkusi semua kuadran : mulai dari kuadran
kanan atas bergerak searah jarum jam, perhatikan jika klien merasa nyeri dan
bagaimana
kualitas nyerinya.
|
|
|
|
|
9
|
Mendengarkan suara peristaltik (bising
usus) di semua kuadran dan dengarkan suara pembuluh darah : aorta, arteri renalis, arteri
illiaka
|
|||
|
PEMERIKSAAN EKSTREMITAS ATAS DAN BAWAH
|
||||
|
10
|
Melakukan Inspeksi struktur muskuloskletal: simetris atau tidak,
integritas kulit
|
|
|
|
|
11
|
Melakukan Palpasi: ada oedema atau tidak, ada nyeti atau tidak dan
bagaimana kualitas nyerinya
|
|
|
|
|
PEMERIKSAAN GENITALIA
|
||||
|
12
|
Melakukan Inspeksi dilakukan
pada genitalia eksternal untuk melihat mukosa kulit,
integritas kulit, varises, edema dan pengeluaran
|
|||
|
13
|
Melakukan palpasi
pada vagina,
konsistensi, apakah
ada massa, pembengkakan kelenjar skene atau kelenjar bartholini
|
|
|
|
|
14
|
Melakukan pemeriksaan
anus dan rektum : feses, nyeri, massa,
edema, hemoroid, fistula ani, pengeluaran dan perdarahan.
|
|
|
|
|
15
|
Mencuci tangan dan Dokumentasi
|
|
|
|
|
TES REFLEK
|
||||
|
16
|
Melakukan Perkusi daerah patella: Reflek Patella + atau
-
|
|
|
|
|
∑ Nilai NILAI AKHIR = ------------------ X 100 = 32
NBL: 75
|
||||
Komentar