Perbedaan Etika, Etiket, Nilai, Norma dan Moral
Perbedaan Etika, Etiket, Nilai,
Norma dan Moral
Perbedaan
|
Umum
|
Khusus
|
|
Etika
Berkaitan dengan nilai-nilai,
tata cara hidup yang baik, aturan hidup yang baik, dan segala kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang yang lain. |
berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia bertindak
secara etis, bagaimana
manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika dan
prinsip-prinsip moral dasar yang
menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan.
Contoh : turan dalam lingkungan publik seperti
aturan mengunjungi pasien di rumah sakit sesuai dengan jadwal yang ditetapkan
oleh
rumah sakit. |
penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang
khusus.
Mengamati perilaku dan
kehidupan manusia dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus tertentu. |
|
Moral
untuk mengarahkan,
mengendalikan, dan menentukan kelakuan seseorang, karena nilai dijadikan standar perilaku |
Moralitas
perbuatan yang
menentukan suatu perbuatan , baik atau buruk berdasarkan hakikatnya terlepas tidak bergantung dari pengaruh hokum positif, contohnya berilah kepada orang lain apa yang menjadi haknya. Hal tersebut pada dasarnya sudah merupakan kewajiban. Meskipun kemudian diatur dalam hukum positif, tidaklah memberikan akibat yang signifikan. |
Moralitas
perbuatan yang menentukan suatu perbuatan benar atau
salah, baik atau buruk
berdasarkan hakikatnya bergantung dari pengaruh hukum positif. Dimana hukum positif dijadikan patokan dalam menentukan kebolehan dan larangan atas suatu perbuatan. |
|
Norma :
Ukuran
Tindakan
Atau aturan yang berlaku di
kehidupan bermasyarakat. |
Berlaku dalam Segala situasi , bersifat umum dan universal
|
Berlaku dalam Situasi tertentu misalnya aturan olah raga, aturan
pendidikan dan lain-lain. |
|
Nilai :
kumpulan sikap perasaan ataupun anggapan terhadap sesuatu hal
mengenai baik,
buruk, benar, salah,
patut-tidak patut, mulia-hina, penting-tidak penting.
|
suatu
bobot/kualitas perbuatan
kebaikan yang mendapat dalam berbagai hal yang dianggap sebagai sesesuatu yang berharga, berguna, dan memiliki manfaat. |
|
|
etiket
|
Etiket menyangkut tata cara
suatu perbuatan harus dilakukan. Etiket memandang manusia dari segi lahiriah. Etiket hanya berlaku untuk pergaulan. |
|
2. Hubungan Etika dan Kepribadian
Menurut GORDON Q. ALLPORT kepribadian dapat diartikan
sebagai:
·
Organisasi dinamis yang ada didalam diri dimana sistem
psikofisiknya akan menentukan karakteristik cara berpikir dan cara berperilaku
individu tersebut.
·
Kepribadian tidak dapat diamati karena adanya didalam.
·
Kepribadian tidak sama dengan tingkah laku.
Sedangkan
etika berasal dari bahasa yunani, ethos yang berarti tempat tinggal yang biasa,
padang rumput, kandang; kebiasaan, adat; watak; perasaan, sikap, cara berpikir.
Bentuk jamak ta etha artinya adat kebiasaan. Dalam arti terakhir inilah
terbentuknya istilah etika yang oleh Aristoteles (381-322 SM) dipakai untuk
menunjukkan filsafat moral. Etika berarti ilmu tentang apa yang biasa dilakukan
atau ilmu tentang adat kebiasaan.
Etika merupakan
cerminan dari kepribadian seseorang. Melalui cara beretika inilah seseorang
dapat menilai dan mengetahui sifat dan ciri kepribadian dari orang lain. Dalam
pembentukan etika ini banyak sekali faktor yang mempengaruhi, baik itu faktor
internal maupun eksternal. Sifat bawaan dari lahir atau watak merupakan faktor
internal yang paling berpengaruh pada etika seseorang. Secara ilmiah hal ini
disebabkan oleh faktor keturunan atau genetika seseorang. Sedangkan dari faktor
eksternal, etika seseorang sangat dipengaruhi oleh lingkungan dimana tempat
seseorang itu berada.
Apabila seseorang
berada pada lingkungan yang baik dan beretika tinggi maka dapat dipastikan akan
beretika tinggi layaknya orang-orang yang berada, dan sebaliknya apabila
seseorang berada pada lingkungan yang beretika rendah maka dapat dipastikan
pula akan beretika layaknya orang-orang disekitarnya berada. Hal ini sangat
sesuai dengan kata-kata bijak yang mengatakan ”at the first you make habbit at
the last habbit make you”, yang berarti bahwa pada awalnya kamu membuat suatu
kebiasaan, pada akhirnya kebiasaan itulah yang membentuk dirimu” (zero to hero;
26).
Sering
kali karakter dianggap sama dengan kepribadian, yakni ciri atau karakteristik
atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentukan-bentukan yang
diterima dari lingkungan, misalnya keluarga atau bawaan sejak lahir. Karakter
bukan sekadar penampilan lahiriah, melainkan secara implisit mengungkapkan
hal-hal tersembunyi. Oleh karenanya, orang seringkali mendefinisikan karakter
sebagai "siapa diri seseorang yang sebenarnya". Karakter menjadi
bagian terdalam dari diri manusia yang mempengaruhi tingkah laku, baik sebagai
individu ataupun sebagai makhluk sosial.
Etika
mempunyai sifat yang sangat mendasar, yaitu sifat kritis. Etika bertugas
memberi jawaban atas pertanyaan: Atas dasar apa orang menuntut kita tunduk
terhadap norma-norma? Dan bagaimana kita bisa menilai norma-norma tersebut?
Dengan demikian, etika menuntut manusia agar bersikap rasional terhadap semua
norma.
Perlunya
etika dalam konteks kekinian ada beberapa alasan. Pertama karena kita
hidup dalam masyarakat yang semakin plural yang rawan akan konflik. Semakin
banyak perbedaan, maka potensi konflik semakin besar. Kedua, terjadinya
transformasi dalam masyarakat, di sini diperlukan etika untuk menjaga keutuhan.
Ketiga, adanya proses perubahan sosial budaya sering dimanfaatkan oleh
pihak yang tidak bertanggung jawab. Keempat, etika dapat dimanfaatkan
kaum agamawan untuk memantapkan iman para pengikutnya.
Hubungan
etika dengan kepribadian terletak pada pembentukan kepribadian yang dipengaruhi
oleh faktor-faktor diantaranya:
a. Kepribadian matang
b. Memahami etika
c. Melaksanakan etiket
3.
Pengertian
Kebudayaan, Kesusilaan Dan Adat Istiadat
A.1
Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan
adalah sebagai sesuatu yang turun temurun di masyarakat dari generasi ke
generasi yang didalamnya mengandung nilai sosial, norma sosial ,ilmu
pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius , dan
lain-lain .perwujudan dari kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh
makhluk yang berbudaya berperilaku dan benda-benda yang bersifat nyata , misal
pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup,organisasi sosial, religi, seni dan
lain-lain yang mempunyai tujuan membantu dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat.
Contoh
dari kebudayaan adalah adalah :
1. Budaya
masyarakat Jawa yang mentradisikan Tujuh Bulanan.
2. Budaya
masyarakat Bengkulu seperti Tabot.
3. Budaya
masyarakat di Sumatera Selatan seperti Sedekah Bumi dan Sekapur Sirih.
Serta
masih banyak contoh kebudayaan yang ada di Indonesia.
A
.II. Unsur- unsur kebudayaan
Koentjaningrat (1985)
menyebutkan ada tujuh unsur-unsur kebudayaan. ia menyebutkan sebagai isi pokok
kebudayaan. Ketujuh dari kebudayaan universal tersebut adalah :
1. Kesenian
Terlahir secara fisik dan osikis
sehingga dapat memuaskan.
2. Sistem
teknologi dan peralatan
Mampu menciptakan barang-barang Dan
sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia
dengan makhluk lainnya.
3. Sistem
organisasi masyarakat
Muncul karena kesadaran manusia ,
makluk sempurna akan tetapi masih merasa lemah antar individu sehingga timbul
rasa untuk berorganisasi.
4. Bahasa
Hanya berawal dari sebuah code,
tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk mempermudah berkomunikasi.
5. Sistem
mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi
Untuk memenuhi kebutuhan hidup dan
membedakan manusia dcengan makhluk lainnya.
6. Sistem
pengetahuan
Karena manusia memiliki akal dan
pikiran berbeda perlu pemahaman yang berbeda-beda agar untuk saling dimengerti.
7. Sistem
religi
Muncul karena ada zat yang lebih
dan maha kuasa.
A
.III. Wujud Kebudayaan
Menurut
J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga :
1. Gagasan
(wujud ideal)
Berbentuk
kumpulan ide-ide , gagasan , nilai-nilai, norma , peraturan, yang bersifat
abstrak tidak dapat diraba atau disentuh.
2. Aktivitas
(tindakan)
Wujud
dari kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari masyarakat.
3. Artefak
(karya)
Wujud
dari kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan ,dan karya
semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat
diraba , dilihat dan didokumentasikan. Bersifat konkret.
A IV. Faktor yang mendorong dan menghambat
perubahan kebudayaan
1.
Mendorong perubahan kebudayaan.
Adanya
unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi mudah berubah, terutama
unsur-unsur teknologi dan ekonomi. Adanya individu-individu yang mudah menerima
unsur-unsur oerubahan kebudayaan terutama generasi muda.
2.
Menghambat perubahan kebudayaan.
Adanya
unsur-unsur kebudayaan yanag memiliki potensi sukar berubah seperti adat
istiadat, dan keyakinan agama adanya individu-individu yang sukar menerima
unsur-unsur perubahan terutama generasi yang tinggal di daerah terpencil.
Ada
dua faktor yang terdapat didalamnya yaitu :
a. Faktor
internal
-
Perubahan demografis di
suatu daerah mempengaruhi terjadinya perubahan diberbagai sektor pengetahuan
dalam bidang, seperti contoh bidang perekonomian, pertambahan penduduk akan
kesediaan kebutuhan bahan pangan , sandang ,dan papan.
-
Konflik sosial
mempengaruhi terjadi perubahan dalam masyarakat. Seperti contoh konflik
kepentingan antar kaum pedatang dengan penduduk sekitar transmigran dan
pemerintah membantu membuat kerjasama antar mereka.
-
Bencana alam misal
banjir, longsor , gunung berapi maka masyarakat yang dipindahkan atau d
evakuasi harus bisa beradaptasi dengan lingkungan dan tempat tinggal baru nya.
-
Perubahan lingkungan
alam sama halnya dengan bencana alam, harus mampu beradaptasi juga dengan
lingkungan yang baru.
b. Faktor
eksternal
-perdagangan
letak jalur perdagangan asia timur dengan india , timur tengah bahkan eropa
barat, dan indonesia menjadi persingahan para pedagang besar dan juga sekaligus
memperkenalkan budaya mereka pada masyarakat setempat sehingga terjadi
perubahan budaya.
-
Penyebaran agama sekaligus disertai
dengan penyebaraan kebudayaan.
-
Peperangan yang menimbulkan perlawanan keras bangsa asing yang masuk ke
Indonesia.
B.
Pengertian kesusilaan
Kesusilaan
berasal dari bahasa sansekerta , su artinya bagus atau baik, sementara sila
dapat diartikan sebagai dasar norma hidup yang bagus dan baik. Peraturan hidup
yang baik , beradap ,sopan dan baik budi bahasanya.mengacu pada masyarakat
untuk berbuat nilai dan norma yang berlaku.
Contoh
dari norma kesusilaan yaitu :
1. jujur
dalam perbuatannya.
2. menghormati
dan menghargai sesama manusia.
3. membantu
orang lain yang sedang dalam kesulitan.
4. tidak
menganggu atau mencampuri kehidupan orang lain.
5. mengembalikkan
hutang tepat pada waktunya.
A. Etika
Adat Istiadat
Adat
istiadat adalah kebiasaan-kebiasaan sosial yang sejak lama sudah ada dalam
masyrakat dengan maksud mengatur tata tertib, sebagai sopan santun yang ada
secara turun temurun dan biasanya adat istiadat merupakan sebuah tradisi.adat
istiadat bersumber pada sesuatu yang suci (sakral) dan berhubungan dengan
tradisi rakyat yang telah turun temurun.
Sedangkan
pengertian dari Etika perangai adalah adata istiadat atau kebiasaan yang
menggambarkan perangai manusia dalam kehidupan bermasyarakat di daerah-daerah
tertentu, pada waktu tertentu pula. Di akaui dan disepakati masyarakat
berdasarkan hasil penilaia perilaku pada masyarakat itu sendiri.
Contoh
etika perangai :
1. Berbusana
adat istiadat
2. Memakai
baju batik
3. Pergaulan
muda-mudi
4. Perkawinan
semenda
5. Upacara
adat , dll
Ciri-ciri
adat sebagai sistem etika dimasyarakat :
1. Berisi
hal-hal yang harus dilakukan
2. Merupakan
urusan komunitas atau kelompok
3. Peraturan-peraturan
yang ada mencakup seluruh kehidupan
4. Sebagai
sumber tidak pribadi
5. Jika
sesuai dianggap wajar atau tidak
6. Diturunkan
dari generasi ke generasi
7. Dianggap
memberikan berkat
8. Adanya
sansi-sanksi / reaksi masyarakat
4.
Karakteristik
perilaku manusia
Ada beberapa karakteristik perilaku manusia
yang membedakannya dengan makhluk lain, yaitu kepekaan social, kelangsungan
perilaku, orientasi pada tugas, usaha dan perjuangan, serta setiap individu
adalah unik.
1. Kepekaan social
Kepekaan social
adalah kemampuan manusia untuk dapat menyesuaikan perilaku nya sesuai dengan
pandangan dan harapan orang lain. Manusia adalah makhluk social yang dalam
hidup nya memerlukan kawan dan berkerja sama dengan orang lain. Perilaku
manusia bersifat situasional, artinya perilaku manusia akan berbeda pada
situasi yang berbeda. Contohnya :
a) Perilaku manusia pada saat dengan melayat pada
sebuah kematian akan berbeda dengan perilaku pada saat menghadiri resepsi
pernikahan..
b) Perilaku manusia akan berbeda pada saat
menghadapi orang, misalnya sedang marah, bersenang-senang, tertimpa musibah,
dan belajar.
2. Kelangsungan perilaku
Kelangsungan
perilaku memiliki makna bahwa antara perilaku satu dan perilaku yang lain
terdapat keterkaitan. Perilaku sekarang adalah lanjutan perilaku yang baru lalu
dan seterusnya. Dengan kata lain, perilaku manusia terjadi secara
berkesinambungan dean bukan dengan serta merta.
Jadi,
perilaku manusia sebenarnya tidak pernah berhenti pada satu titik. Perilaku
manusia pada masa lalu merupakan lanjutan perilaku sebelumnya. Fase
perkembangan manusia bukanlah suatu fase perkembangan yang berdiri sendiri atau
terlepas dari perkembangan lain dalam kehidupan manusia. Contonhya seorang
mahasiswa kebidanan, yang setiap hari mengikuti kuliah pada akhirnya lulus dan
memilki kepandaian serta keterampilan di bidang kebidanan, kemudian mendapat
pekerjaan, memperoleh penghasilan, berumah tangga, memiliki keturunan, mendapat
cucu, dan seterusnya.
3. Orientasi pada tugas
Orientasi pada tugas
memiliki makna bahwa setiap perilaku manusia selau memiliki orientasi pada
tugas tertentu. Seorang mahasiswa yang rajin menuntut ilmu, berorientasi untuk
dapat menguasai ilmu pengetahuan tertentu. Demikian pula individu yang bekerja,
mereka berorientasi untuk menghasilkan sesuatu, contohnya :
a) Seorang mahasiswa yang sedang giat-giatnya
belajar untuk menghadapi ujian semester, pada malam harinya oerlu tidur dan
minum suplemen agar tubuhnya terasa bugar sehingga mampu mengerjakan soal
dengan baik keesokan harinya.
b) Seorang karyawan yang berkeja seharian penuh
memerlukan waktu untuk istirahat, makanan bergizi, dan berekreasi. Perilaku itu
sebenarnya berorientasi pada tugas dan harus dipenuhi agar individu dapat
menghimpun tenaga dan energy kembali sehingga dapat bekerja dengan semangat.
4. Usaha dan perjuangan
Usaha dan perjuangan merupakan pilihan pada
manusia telah dipilih dan ditentukan sendiri, serta tidak akan memperjuangkan
sesuatu yang memang tidak ingin diperjuangkan. Jadi, sebenarnya manusia
memiliki cita-cita (aspiration) yang ingin diperjuangkan, sedangkan hewan hanya
berjuang untuk mendapatkan sesuatu yang sudah tersedia di alam. Contohnya :
Seorang mahasiswa yang akan pergi kuliah ke kampus dengan bus. Calon penumpang
pada jam-jam pagi sangat banyak sehingga semua orang harus berusaha dengan
susah payah untuk dapat naik ke bus. Walaupun banyak bus yang tersedia,
mahasiswa tersebut hanya akan berusaha naik bus jurusan kampus tempat ia kuliah,
sedangkan bus ke jurusan lain akan dibiarkannya, walaupun penumpang bus
tersebut tidak sepenuh bus yang akan ditumpanginya.
5. Setiap individu adalah unik
Unik mengandung arti bahwa individu yang satu
berbeda denagn individu yang lain. Tidak ada dua manusia yang sama persis
dimuka bumi ini,walaupun ia dilahirkan kembar. Manusia mempunyai
cirri-ciri,sifat,watak,tabiat,kepribadian dan motivasi tersendiri yang
membedakannya dengan manusia yang lainnya. Perbedaan pengalaman yang dialami
individu pada masa silam dan cita-citanya di kemudian hari menentukan perilaku
individu dimasa kini yang berbeda-beda pula.
Komentar