STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR HEACTING PERINEUM


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
HEACTING PERINEUM

Jurusan
Kebidanan
HEACTING PERINEUM
No Dokumen :

..................................


No Revisi :

...................................
Halaman :

...................................
Standar
Operasional
Prosedur



HEACTING PERINEUM


Tanggal terbit
13 November 2012
Di susun oleh :







(Yetti purnama, SST)
Ditetapkan
Direktur Poltekkes Provinsi Bengkulu





 (Ns. Gusti Miniarti, S.Kep)
   Pengertian
Tindakan utnuk menyatukan kembali jaringan tubuh(mendekatkan)pada daerah perineum

indikasi
Pada ibu yang luka perineum
Tujuan
1.            Untuk mencegah terjadinya pendarahan
2.            Untuk mencegah infeksi silang
3.            Untuk mempercepat proses pembukaan

Petugas
1.      Mahasiswa yang telah menyelesaikan teori mata kuliah ASKEB II khususnya heacting perineum
2.      Bidan yang memahami teori heacting perineum

Pengkajian
1.      Kaji keadaan luka
2.      Obeservasi tanda-tanda infeksi
Persiapan pasien
1.      Cek kebutuhan pasien
2.      Jelaskan tindakan yang akan dilakukan
Peralatan
1.      Tempat tidur/meja
2.      Schort
3.      Air bersih dan sabun untuk cuci tangan
4.      Handuk kecil
5.      Heacting pack/set→bak steril-berisi :
·         Spuit 10 cc       :1 buah
·         Nald foeder      :1 buah
·         Pincet anatomis:1 buah
·         Jarum otot      :1 buah
·         Jarum kulit     :1 buah
·         Gunting benang : 1 buah
·         Benang chromic/catgut :1 buah
·         Sarung tangan DTT 1 pasang
·         Lidocain 1% 20 cc
·         Kasa dan tampon
6.      Larutan klorin 0,5%
7.      Bethadine
8.      Kom kecil

Perlengkapan
1.       Phantoom panggul
2.      Model anatomi luka perineum
3.      Head lamp
                                                                                                                                                  I.            PERSIAPAN
Prosedur pelaksanaan
1.      Siapkan alat dan bahanyang diperlukan utnuk menjahit luka perineum
2.      Pakai schort sebagai upaya pencegahan infeksi
3.      Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir lalu keringkan dengan handuk bersih dan kering
4.      Pakai sarung tangan pada kedua tangan
5.      - bantu ibu mengambil posisi litotomi sehingga bokongnya berada di tepi tempat tidur atau meja
-topang kaki nya dengan alat penopang atau minta anggota keluarga untuk memegang kaki ibu tetap berada pada posisi litotomi’
-tempatkan handuk atau kain bersih di bawah bokong ibu.
-jiak mungkin tempatkan lampu sedemikian rupa sehingga perienum bisa dilihat dengan jelas

 -duduk dengan posisi santai dan nyaman sehingga luka bisa dengan mudah dilihat dan penjahitan bisa dilakukan tanpa kesulitan

6.      gunakan kasa DTT untuk meyeka vulva, vagina dan perineum ibu dengan lembut ,bersihkan darah atau bekuan darah yang ada sambil menilai dalam dan luasnya luka. pastikan bahwa laserasi /sayatan perineum hanya merupakan derajat I/II

  
                                                                                                                                   II.            ANASTESI LOKAL

7.      Jelaskan pada ibu apa yang akan dilakukan dan bantu ibu merasa santai hisap 10ml lidokain  1 % ke dalam spuit10 ml
8.      Tusukan jarum ke ujung pojok laserasi /sayatan lalu tarik tajam sepanjang tepi luka (ke arah bawah di antara mukosa dan kulit perineum )
aspirasi utnuk memastikan bahwa jarum tidak berada didalam pembuluh darah .jika darah masuk ketabung suntik, jangan suntikan lidokain dan tarik jarum seluruhnya .pindahkan posisi jarum dan suntikkan kembali .
9.      Suntikkan anastesi sejajar dengan permukaan luka pada saat jarum suntik di tarik perlahan-lahan.  Tarik jarum hingga sampai ke bawah tempat di mana jarum tersebut di suntikan
10.  Arahkan lagi jarum ke daerah di atas  tengah luka dan ulangi lagi. ulangi proses ini di sisi lain dari luka tersebut. setiap luka akan memerlukan ±5 ml lidokain 1% untuk mendapatkan anastesi cukup
                                                                                                                                          III.            PENJAHITAN

11.  Chek apakah masih terasa sakit atau tidak daerah teranastesi dengan sedikit cubitan menggunakan pincet .tempatkan jarum pada pemegang jarum (nald foeder) dengan sudut 90º, dan jepit jarum tersebut hingga kuat .pasang benang catgut sesuai panjang luka pada jarum
12.  Bila sudah tidak terasa sakit, pasang bola tampon agar pada saat penjahitan tidak terganggu oleh aliran darah.
13.  Buat jahitan pertama ±1 cm di atas ujung laserasi di bagian dalam vagina. setelah membuat tusukan pertama, buat ikatan dan potong pendek benang yang tanpa jarum.
14.  Mukosa vagina di tutup dengan jahitan jelujur, jahitan di teruskan ke bawah ke arah cincin hymen.tepat sebelum cincin hymen, jarum di masukkan ke dalam mukosa vagina dari belakang cincin hymen menembus luka robekan perineum
15.  Bagian antara jarum di perineum dan bagian atas laserasi di periksa untuk melihat seberapa dekat jarum ke puncak luka
16.  Jahitan jelujur di teruskan pada luka perienum, sehingga mencapai bagian bawah laserasi
17.  Jarak setiap jahitan di pastikan sama dan otot terluka telah di jahit
18.  Setelah mencapai ujung laserasi, jarum diganti dengan jarum kulit
19.  Jaringan subkutis kanan dan kiri di jahit dengan mengarahkan jarum ke atas menggunakan jahitan jelujur untuk menutup lapisan subtikuler
20.   Memeriksa lubang bekas jarum untuk memastikan luka akan menutup dengan  sendirinya pada saat penyembuhan luka
21.  Tusuk jarum dari robekan perineum ke dalam vagina .jarum harus keluar dari belakang cincin hymen .ikat benang dengan membuat simpul di dalam vagina .potong ujung benang dan sisakan sekitar 1,5cm  ,jika terlalu pendek simpul akan longgar
22.  Ulangi pemeriksaan vagina dengan lembut untuk ,memastikan bahwa tidak ada kasa atau peralatan yang tertinggal  di dalam.dengan lembut masukan jari telunjuk  ke dalam rectum dan rabalah dinding atas rectum.jika ada jahitan yang teraba ,ulangi pemeriksaan rectum enam minggu pasca persalinan .jika peneymbuhan belum sempurna (misalkan ada fistula atau rectovaginal atau jika ibu melaporkan inkontensia alvi atau feses),ibu segera dirujuk  ke fasilitas kesehatan rujukan
23.  Cuci daerah genital dengan lembut,sabun dan air DTT, kemudian keringkan .bantu ibu mencari posisi yang lebih nyaman.
24.  Sebelum melepas sarung tangan ,buang sisa bahan bekas ke dalam tempat sampah .
-letakkan alat-alat kedalam larutan klorin selama 10 menit
-rendam sarung tangan dengan memasukkan kedalam larutan klorin secara terbalik selama 10 menit lalu di cuci.
-cuci tangan dengan sabun dan air mengalir lalu keringkan dengan handuk .
25.  Rapikan ibu dan nasehati ibu untuk :
-menjaga perineumnya selalu bersih dan kering
-hindari penggunaan obat-obatan tradisional pada perineumnya
-cuci perineumnya dengan sabun dan air bersih yang mengalir 3-4x per hari
Kembali dalam seminggu untuk memeriksa penyembuhan lukanya .ibu harus
kembali lebih awal jika ia mengalami demam atau mengeluarkan cairan yang berbau busuk dari daerah lukanya .
Referensi
1.      Sulistyawati, nugraheny. 2010. Asuhan kebidanan pada ibu bersalin. Salemba medika: Jakarta
2.      Nurasiah, dkk. 2012. Asuhan persalinan normal bagi bidan.  Refika Aditama : Bandung







DAFTAR TILIK





HEACTING PERINEUM


Tanggal Penilaian        :
Nama Mahasiswa        :
NIM                            :
Tingkat/Semester        :
Nama Penguji              :
PENILAIAN :



0
: Langkah tidak dilakukan



1
: Langkah dikerjakan tetapi masih perlu perbaikan



2
: Langkah dikerjakan dengan benar, tepat dan berurutan








Beri tanda cheklist ( √ ) pada kolom penilaian

NO
L A N G K A H
NILAI
0
1
2

A. PERSIAPAN ALAT



1.
Alat dan bahan yang diperlukan untuk menjahit luka perineum dipersiapkan secara lengkap



2.
Upaya pencegahan infeksi dengan benar :




 - Menggunakan schort




 - Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir lalu keringkan dengan handuk bersih dan kering




 - Pakai sarung tangan pada kedua tangan



3.
Memposisikan ibu secara Litotomi dengan benar :




 - Ibu dibantu mengambil posisi litotomi sehingga bokongnya berada di tepi tempat tidur   
   atau meja




 - Kaki ibu ditopang dengan alat penopang atau minta anggota keluarga untuk memegang
   kaki ibu tetap berada pada posisi litotomi




 




 - Menempatkan handuk atau kain bersih di bawah bokong ibu.




 - Menempatkan lampu sedemikian rupa sehingga perineum bisa dilihat dengan jelas.




 - Duduk dengan posisi santai dan nyaman sehingga luka bisa dengan mudah dilihat dan




    penjahitan bisa dilakukan tanpa kesulitan.



4.
Memastikan bahwa laserasi/sayatan perineum hanya merupakan derajat I/II




 - Dengan kasa DTT vulva, vagina dan perineum ibu diseka dengan lembut, untuk membersihkan darah atau bekuan darah yang ada sambil menilai dalam dan luasnya luka.




B. ANESTESI LOKAL



5.
Ibu diberi penjelasan tentang apa yang akan dilakukan dan bantu ibu merasa santai



6.
Lidokain 1% sebanyak 10 ml dihisap ke dalam spuit 10 ml.



7.
Injeksi anestesi dikerjakan dengan benar :




 - Jarum suntik ditusukan keujung pojok laserasi/sayatan lalu tarik jarum sepanjang tepi luk




   (ke arah bawah di antara mukosa dan kulit perineum).




 - Melakukan aspirasi untuk memastikan bahwa jarum tidak berada di dalam pembuluh  
   darah.




 - Suntikan anestesi sejajar dengan permukaan luka pada saat jarum suntik ditarik perlahan-
    lahan.




 - Tarik jarum hingga sampai ke bawah tempat di mana jarum tersebut disuntikan.




 - Arahkan lagi jarum sampai ke daerah di atas tengah luka & ulangi langkah ini utk bagian luka sebelahnya.










C. PENJAHITAN



8.
Sebelum penjahitan, daya anestesi dipastikan dengan benar :




Mengecek apakah masih terasa sakit atau tidak  daerah teranestesi dengan sedikit cubitan menggunakan pincet.



9.
Jarum dan benang hecting dipasang dengan benar :




-      jarum pada pemegang jarum (nald foeder) dengan sudut 90°, dan jepit jarum tersebut hingga   kuat.




 - Benang catgut dipasang sesuai panjang luka pada jarum.



10.
Bola tampon dipasang agar saat penjahitan tidak terganggu oleh aliran darah.



11.
Jahitan pertama ± 1 cm di atas ujung laserasi di bagian dalam vagina.




 - Setelah membuat tusukan pertama, buat ikatan dan potong pendek benang yang tanpa
   jarum.



12.



Menjahit mukosa vagina dengan benar :




 -  Mukosa vagina ditutup dengan jahitan jelujur, dan jahitan diteruskan ke bawah ke arah cincin hymen.




 - Tepat sebelum cincin hymen, jarum dimasukan ke dalam mukosa vagina dari belakang cincin hymen menembus luka robekan perineum.




 - Bagian antara jarum di perineum dan bagian atas laserasi diperiksa untuk melihat seberapa dekat jarum ke puncak luka.



13.
Menjahit lapisan perineum dengan benar :




 - Jahitan jelujur diteruskan pada luka perineum, sehingga mencapai bagian bawah laserasi.




 - Jarak setiap jahitan dipastikan sama dan otot terluka telah dijahit.



14.
Menjahit lapisan kulit dengan benar :




 -  Setelah mencapai ujung laserasi, jarum diganti dengan jarum kulit.




 -  Jaringan subkutis kanan dan kiri dijahit dengan mengarahkan jarum keatas menggunakan jahitan jelujur untuk menutup lapisan subtikuler.




-     Memeriksa lubang bekas jarum untuk memastikan luka akan menutup dengan sendirinya pada saat penyembuhan luka.



15.
Menutup jahitan dengan benar :




 -  Jarum ditusukan dari robekan perineum ke dalam vagina (jarum harus keluar dari belakang cincin hymen)




 -  Benang diikat dengan membuat simpul di dalam vagina.




 -  Ujung benang dipotong dengan menyisakan sekitar 1,5 cm



16.
Memeriksa vagina untuk memastikan jahitan sudah benar :




 -  Mengulangi pemeriksaan vagina dengan lembut untuk memastikan bahwa tidak ada kasa atau peralatan yang tertinggal di dalam.




 -  Dengan lembut masukan jari telunjuk ke dalam rectum & rabalah dinding atas rectum.



17.
Memastikan ibu dalam kondisi nyaman setelah penjahitan :




 - Mencuci daerah genetal dengan lembut dengan sabun dan air DTT, kemudian keringkan




 - Ibu dibantu mancari posisi yang lebih nyaman.



18.
Membereskan peralatan dengan benar :




 - Sebelum melepas sarung tangan, buang sisa bahan bekas ke dalam tempat sampah.




 - Alat-alat ke dalam larutan klorin selama 10 menit.




 - sarung tangan dengan memasukan kedalam larutan klorin secara terbalik selama 10 menit
   Lalu cuci




  



19.

Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir lalu keringkan dengan handuk



20.
Merapikan ibu dan menasehati ibu untuk :




 - menjaga perineumnya selalu bersih dan kering, menghindari penggunaan obat-obatan tradisional pada perineumnya.




 -  memcuci perineumnya dengan sabun dan air bersih yang mengalir tiga sampai empat kali per hari.




 - Kembali dalam seminggu untuk memeriksa penyembuhan lukanya.





Nilai Akhir     
Nilai Batas Lulus : 71

                                                                                                Bengkulu, ………………….2012
                                                                                                Dosen Penguji,


                                                                                                (……………………………)













Komentar

Postingan populer dari blog ini

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR MENAIKKAN GRAFIK TANDA TANDA VITAL

MEKANISME PERSALINAN NORMAL (PANGGUL DAN FETAL SKUll)

SOP dan Daftar Tilik Pemeriksaan Leopold